HIPERTENSI


Hipertensi atau tekanan darah tinggi berarti bahwa tekanan darah anda terus-menerus lebih tinggi dari tingkat yang direkomendasikan. Sekitar 1 dari 3 orang dewasa memiliki tekanan darah tinggi namun hanya sekitar 1/3 yang kemudian terdiagnosis memiliki hipertensi. Hal ini dapat terjadi karena hipertensi umumya tidak bergejala sehingga sangat sedikit orang yang datang berobat karenanya. Tanpa pengobatan, tekanan darah tinggi yang tidak terkendali akan menimbulkan beragam komplikasi seperti serangan jantung, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, dll. Karena hal itulah hipertensi seringkali dijuluki "silent killer".

Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah anda memiliki tekanan darah tinggi adalah dengan pengukuran tekanan darah. Semua orang dewasa sebaiknya diperiksa tekanan darahnya setiap 5 tahun.

Jenis Tekanan Darah Tinggi

Terdapat dua jenis tekanan darah tinggi yaitu:
  1. Hipertensi Primer (esensial). Hipertensi esensial adalah hipertensi yang paling umum ditemukan. Istilah ini diberikan untuk jenis hipertensi dengan penyebab yang tidak dapat diidentifikasi. Tipe ini cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun.
  2. Hipertensi sekunder. Ini adalah tekanan darah tinggi yang disebabkan dari masalah kesehatan lain yang mendasari terjadinya hipertensi seperti masalah ginjal, tumor kelenjar adrenal, dan juga obat-obatan tertentu seperti pil KB, penghilang rasa sakit dan obat-obatan terlarang.

Apa saja faktor risiko terjadinya Hipertensi?

Tekanan darah tinggi memiliki banyak faktor risiko, diantaranya antara lain:
  1. Umur. Risiko tekanan darah tinggi meningkat seiring bertambahnya usia. Risiko terjadinya hipertensi pada perempuan meningkat setelah menopause. Pada lelaki tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada laki-laki selama usia pertengahan awal.
  2. Ras. Tekanan darah tinggi, serangan jantung dan stroke sangat lebih umum terjadi pada penduduk berkulit hitam,
  3. Riwayat keluarga. Kecenderungan untuk memiliki tekanan darah tinggi akan lebih tinggi jika ada keluarga dekat yang sedarah yang juga memiliki hipertensi diusia muda.
  4. Berat Badan Berlebih / Obesitas. Orang dengan berat badan berlebih cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan orang dengan berat badan ideal. 
  5. Merokok. Merokok atau mengunyah tembakau dengan cepat meningkatkan tekanan darah, sementara itu bahan kimia berbahaya lainnya dalam tembakau perlakan dapat merusak lapisan dinding arteri. Hal ini mempercepat proses penyempitan arteri dan meningkatkan tekanan darah.
  6. Konsumsi garam yang terlalu banyak. Konsumsi garam berlebih dapat mengakibatkan tubuh anda mempertahankan cairan dan meningkatkan tekanan darah Anda.
  7. Stres. Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan sementara, namun dramatis, peningkatan tekanan darah Anda.
  8. Beberapa kondisi kronis. Kolesterol tinggi, diabetes, penyakit ginjal dan obstructive sleep apnea adalah contoh beberapa kondisi kronis yang dapat meningkatkan tekanan darah.

Bagaimana Hipertensi Didiagnosis?

Tekanan darah diukur dengan alat yang disebut sphygmomanometer. Pertama, manset ditempatkan di lengan anda dan dipompa hingga sirkulasi pembuluh arteri terputus. Manset kemudian perlahan dikempiskan, dan dokter / perawat mengukur tekanan darah menggunakan stetoskop yang ditempatkan di atas lengan anda untuk mendengarkan suara berdenyutnya darah melalui arteri. Suara pertama yang terdengar mengacu pada tekanan darah sistolik; ketika suara tersebut memudar itulah tekanan diastolik,

Pembacaan tekanan darah dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:
  • Merokok
  • Kopi atau minuman berkafein lainnya
  • Sebuah kandung kemih penuh
  • Aktivitas fisik
  • Stress emosional
Karena begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi pembacaan tekanan darah, pemeriksaan tekanan darah sebaiknya diambil beberapa kali untuk mendapatkan pengukuran yang akurat. Diagnosis tekanan darah tinggi ditegakkan jika tekanan darah ditemukan konsisten tinggi >140/90 mmHg dalam setidaknya 2x pemeriksaan dalam rentang waktu yang berbeda.

Bagaimana memahami hasil pemeriksaan tekanan darah ?

Tekanan darah diukur dalam milimeter air raksa (mmHg) dan dicatat dalam 2 nilai:
  • Tekanan sistolik - tekanan darah tertinggi saat jantung anda memompakan keluar darah
  • Tekanan diastolik - tekanan darah terendah di antara denyut jantung.
Sebagai contoh, jika dokter mengatakan tekanan darah anda "140 per 90" atau 140/90mmHg, itu berarti anda memiliki tekanan sistolik 140mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Idealnya, tekanan darah anda sebaiknya berada di bawah 120 / 80 mmHg. Namun, tekanan darah di bawah 130 / 80mmHg umumnya dianggap normal. Anda dikatakan memiliki tekanan darah tinggi jika pemeriksaan pada setidaknya 2 kesempatan terpisah secara konsisten ditemukan 140 / 90mmHg atau lebih tinggi.

Bagaimana menyikapi temuan tekanan darah yang tinggi?

Pilihan anda untuk mendapatkan pengobatan / tidak akan tergantung pada nilai tekanan darah dan resiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, stroke atau gagal ginjal.
  • Jika tekanan darah anda secara konsisten di atas 140 / 90mmHg namun risiko penyakit kardiovaskular rendah - anda dapat menurunkan tekanan darah dengan membuat beberapa perubahan gaya hidup (lihat di bawah). Tekanan darah sebaiknya diperiksa setiap tahun.
  • Jika tekanan darah anda secara konsisten di atas 140 / 90mmHg tetapi di bawah 160/100 mmHg dan anda memiliki risiko penyakit kardiovaskular sedang atau tinggi. Anda akan ditawarkan obat untuk menurunkan tekanan darah anda.
  • Jika tekanan darah Anda secara konsisten di atas 160/100 mmHg, tanpa melihat risiko penyakit kardiovaskular, anda akan ditawarkan obat untuk menurunkan tekanan darah Anda.

Perubahan Gaya Hidup
Berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengurangi tekanan darah tinggi. Beberapa di antaranya dapat menurunkan tekanan darah Anda dalam hitungan minggu:
  • Memotong asupan garam kurang dari 6 gram (0.2oz) sehari.
  • Makan sehat, rendah lemak, diet seimbang, termasuk banyak buah dan sayuran segar. 
  • Aktif secara fisik adalah salah satu hal yang paling penting yang dapat Anda lakukan untuk mencegah atau mengontrol tekanan darah tinggi. 
  • Kurangi konsumsi alkohol.
  • Berhenti merokok. Merokok meningkatkan risiko timbulnya penyakit jantung dan paru-paru.
  • Untuk mereka dengan berat badan berlebih, penurunan berat badan dapat membantu menurunkan tekanan darah.
  • Kurang minum kopi, teh atau minuman kaya kafein lain seperti cola. Minum lebih dari empat cangkir kopi sehari dapat meningkatkan tekanan darah anda.

Komplikasi Hipertensi

Tekanan tinggi akan memberikan tekanan berlebih terhadap dinding arteri sehingga perlahan pembuluh darah serta organ-organ dalam akan mengalami kerusakan. Semakin tinggi tekanan darah dan semakin lama tekanan darah dibiarkan tidak terkendali, semakin besar kerusakan yang terjadi.

Tekanan darah yang tidak terkontrol tinggi dapat menyebabkan :
  • Serangan jantung atau stroke. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan arteri (aterosklerosis) yang dapat menyebabkan serangan jantung, stroke atau komplikasi lain pada pembuluh darah tepi.
  • Aneurisma. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung lama dapat melemahkan pembuluh darah sehingga timbul robekan pada lapisan pembuluh darah yang dapat membentuk aneurisma. Aneurisma rentan untuk pecah, jika terjadi pada pembuluh darah otak stroke hemorragik dapat terjadi, jika terjadi pada pembuluh darah besar (aorta) kondisi pasien dapat memburuk dengan cepat.
  • Gagal jantung. Untuk memompakan darah melawan tekanan darah yang tinggi jantung akan berdaptasi dan menebal. Proses ini pada awalnya akan bermanfaat namun dalam jangka panjang penebalan otot jantung yang berlebih dapat memicu timbulnya nyeri dada akibat tidak seimbangnya kebutuhan dan supply oksigen. Proses adaptasi yang terus berlanjut akan akan mengakibatkan ruang jantung melebar tanpa kendali sehingga timbul gagal jantung .
  • Kerusakan pembuluh darah di ginjal dapat mengganggu fungsi ginjal hingga akhirnya zat buangan tubuh tidak lagi dapat diproses ginjal, keadaan ini disebut dengan istilah gagal ginjal. Jika hal tersebut terjadi pasien bisa jadi memerlukan cuci darah / hemodialisis untuk bisa hidup.
  • Kerusakan pembuluh darah retina di mata / retinopathy. Retina berfungsi menangkap cahaya yang masuk ke bola mata. Jika fungsinya terganggu akan muncul titik buta yang dapat terus melebar dan pada akhirnya dapat menyebabkan kebutaan.
  • Sindrom metabolik. Sindrom ini adalah sekelompok gangguan metabolisme tubuh, termasuk diantaranya peningkatan lingkar pinggang; trigliserida tinggi; high-density lipoprotein (HDL) atau "kolesterol baik" yang rendah; darah tinggi; dan tingkat insulin yang tinggi. Jika anda memiliki hipertensi, anda lebih mungkin untuk memiliki komponen lain dari sindrom metabolik. Semakin banyak komponen yang anda miliki, semakin besar risiko anda terkena diabetes, penyakit jantung atau stroke.
  • Masalah dengan memori atau fungsi kognitif. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol juga dapat mempengaruhi kemampuan anda untuk berpikir, mengingat dan belajar. Masalah dengan memori atau pemahaman konsep lebih sering terjadi pada orang dengan hipertensi .

Pengobatan Hipertensi

Pengobatan hipertensi bertujuan bukan untuk mengatasi keluhan namun untuk mencegah komplikasi jangka panjang yang berbahaya, Hal ini harus difahami oleh pasien karena tanpa pemahaman, pasien yang umumnya tidak memiliki gejala cenderung kehilangan motivasi untuk berobat.

Terdapat banyak obat penurun tekanan darah yang dapat digunakan. Mereka yang memiliki tekanan darah yang tinggi >160/100 mmHg biasanya membutuhkan beberapa kombinasi obat untuk mengobati tekanan darah tinggi. Obat pertama yang ditawarkan biasanya tergantung pada usia anda.
  • Jika usia anda kurang dari 55 tahun - anda biasanya akan ditawarkan obat ACE inhibitor atau angiotensin receptor blocker (ARB).
  • Jika usia anda lebih dari 55 atau lebih - anda biasanya akan ditawarkan Calcium Channel Blocker.
Biasanya tekanan darah yang tinggi memerlukan pengobatan seumur hidup agar tetap terkendali. Namun jika tingkat tekanan darah anda tetap di bawah kontrol selama beberapa tahun, dokter anda mungkin memutuskan untuk mengurangi atau menghentikan pengobatan anda. Pada kasus demikian sangat penting untuk melakukan pengukuran tekanan darah secara berkala sehingga anda tidak "kecolongan".

Obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dapat menghasilkan efek samping tetapi umumnya tidak berbahaya, perubahan pilihan obat bisanya dapat mengatasi hal tersebut. Beritahu dokter anda jika anda memiliki salah satu dari efek samping berikut :
  • Merasa mengantuk
  • Sakit di sekitar daerah ginjal anda (di sisi punggung bawah)
  • Batuk kering
  • Pusing, pingsan atau pusing
  • Ruam kulit
  • Pembengkakan kaki anda

ACE inhibitorAngiotensin-converting-enzyme inhibitor mengurangi tekanan darah dengan mengurangi kekuan/relaksasi pembuluh darah. Efek samping yang paling umum adalah batuk kering persisten. Jika efek samping menjadi sangat mengganggu, obat yang bekerja dengan cara yang mirip dengan ACE inhibitor, yang dikenal sebagai angiotensin-2 antagonis reseptor (ARB) dapat digunakan.

Calcium channel blockers
Calcium channel blockers menghalangi kalsium memasuki sel-sel otot jantung dan pembuluh darah. Hal ini akan mengakibatkan melebarnya arteri (pembuluh darah besar) dan mengurangi tekanan darah.

DiuretikKadang-kadang dikenal sebagai pil kencing karena mengakibatkan anda sering kencing. Diuretik bekerja dengan membuang kelebihan air dan garam tubuh melalui air kencing. Diuretik kadang digunakan sebagai alternatif untuk calcium channel blockers.

Beta-blocker
Beta-blocker bekerja dengan membuat jantung anda berdetak lebih lambat dan dengan kekuatan kurang, sehingga dapat mengurangi tekanan darah. Beta-blocker biasanya digunakan bila pengobatan lain tidak bekerja. Hal ini karena beta-blocker dianggap kurang efektif dibandingkan obat lain yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.

Obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah diatas dapat menyebabkan efek samping yang mengganggu jika digunakan bersamaan dengan beberapa obat lain, termasuk beberapa jenis obat bebas. Jika anda ingin mengkonsumsi obat lain sebaiknya anda mengkonsultasikan dulu dengan dokter atau apoteker.

Apa target pengobatan Hipertensi?

Pengobatan hipertensi tidak bertujuan mengobati gejala yang kemudian muncul, tujuannya adalah menurunkan tekanan darah sehingga komplikasi berbahaya dapat dicegah. Pemahaman inilah yang perlu dimengerti benar oleh mereka yang memiliki hipertensi. Saat ini ada persepsi yang berkembang bahwa gejala hipertensi adalah nyeri kepala, pusing, atau nyeri tengkok sehingga masyarakat hanya datang berobat bila keluhan tersebut dirasakan. Ini adalah persepsi yang salah dan harus diluruskan.

Tergantung profil risiko kardiovaskular yang anda miliki dokter akan menetapkan target tekanan darah yang dinilai aman untuk anda. Untuk mencapai target tersebut dokter mungkin perlu menggunakan beberapa obat anti-hipertensi. Tercapainya target tekanan darah menjadi sesuatu yang harus terus dimonitor dalam pengobatan hipertensi. Kini anda dapat membeli alat pengukur tekanan darah digital untuk hal tersebut. Pengukuran darah dapat diukur secara berkala setiap harinya untuk kemudian dilaporkan ke dokter anda saat kontrol. Untuk pengukuran yang lebih tepat, dokter dapat menyarankan pemeriksaan Ambulatory Blood Pressure Monitoring untuk mengetahui tekanan darah rerata anda.
SUMBER: http://www.karisma-hospital.com/artikel-kesehatan/hipertensi-tidak-bergejala-namun-mematikan


EmoticonEmoticon