Hipertensi atau tekanan darah tinggi berarti bahwa tekanan darah anda terus-menerus lebih tinggi dari tingkat yang direkomendasikan. Sekitar 1 dari 3 orang dewasa memiliki tekanan darah tinggi namun hanya sekitar 1/3 yang kemudian terdiagnosis memiliki hipertensi. Hal ini dapat terjadi karena hipertensi umumya tidak bergejala sehingga sangat sedikit orang yang datang berobat karenanya. Tanpa pengobatan, tekanan darah tinggi yang tidak terkendali akan menimbulkan beragam komplikasi seperti serangan jantung, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, dll. Karena hal itulah hipertensi seringkali dijuluki "silent killer".
Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah anda memiliki tekanan darah tinggi adalah dengan pengukuran tekanan darah. Semua orang dewasa sebaiknya diperiksa tekanan darahnya setiap 5 tahun.
Jenis Tekanan Darah Tinggi
Terdapat dua jenis tekanan darah tinggi yaitu:
Apa saja faktor risiko terjadinya Hipertensi?
Tekanan darah tinggi memiliki banyak faktor risiko, diantaranya antara lain:
Bagaimana Hipertensi Didiagnosis?
Tekanan darah diukur dengan alat yang disebut sphygmomanometer. Pertama, manset ditempatkan di lengan anda dan dipompa hingga sirkulasi pembuluh arteri terputus. Manset kemudian perlahan dikempiskan, dan dokter / perawat mengukur tekanan darah menggunakan stetoskop yang ditempatkan di atas lengan anda untuk mendengarkan suara berdenyutnya darah melalui arteri. Suara pertama yang terdengar mengacu pada tekanan darah sistolik; ketika suara tersebut memudar itulah tekanan diastolik,
Pembacaan tekanan darah dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:
Karena begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi pembacaan tekanan darah, pemeriksaan tekanan darah sebaiknya diambil beberapa kali untuk mendapatkan pengukuran yang akurat. Diagnosis tekanan darah tinggi ditegakkan jika tekanan darah ditemukan konsisten tinggi >140/90 mmHg dalam setidaknya 2x pemeriksaan dalam rentang waktu yang berbeda.
Pembacaan tekanan darah dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:
Karena begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi pembacaan tekanan darah, pemeriksaan tekanan darah sebaiknya diambil beberapa kali untuk mendapatkan pengukuran yang akurat. Diagnosis tekanan darah tinggi ditegakkan jika tekanan darah ditemukan konsisten tinggi >140/90 mmHg dalam setidaknya 2x pemeriksaan dalam rentang waktu yang berbeda.
Bagaimana memahami hasil pemeriksaan tekanan darah ?
Tekanan darah diukur dalam milimeter air raksa (mmHg) dan dicatat dalam 2 nilai:
Sebagai contoh, jika dokter mengatakan tekanan darah anda "140 per 90" atau 140/90mmHg, itu berarti anda memiliki tekanan sistolik 140mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Idealnya, tekanan darah anda sebaiknya berada di bawah 120 / 80 mmHg. Namun, tekanan darah di bawah 130 / 80mmHg umumnya dianggap normal. Anda dikatakan memiliki tekanan darah tinggi jika pemeriksaan pada setidaknya 2 kesempatan terpisah secara konsisten ditemukan 140 / 90mmHg atau lebih tinggi.
Sebagai contoh, jika dokter mengatakan tekanan darah anda "140 per 90" atau 140/90mmHg, itu berarti anda memiliki tekanan sistolik 140mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Idealnya, tekanan darah anda sebaiknya berada di bawah 120 / 80 mmHg. Namun, tekanan darah di bawah 130 / 80mmHg umumnya dianggap normal. Anda dikatakan memiliki tekanan darah tinggi jika pemeriksaan pada setidaknya 2 kesempatan terpisah secara konsisten ditemukan 140 / 90mmHg atau lebih tinggi.
Bagaimana menyikapi temuan tekanan darah yang tinggi?
Pilihan anda untuk mendapatkan pengobatan / tidak akan tergantung pada nilai tekanan darah dan resiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, stroke atau gagal ginjal.
Perubahan Gaya Hidup
Berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengurangi tekanan darah tinggi. Beberapa di antaranya dapat menurunkan tekanan darah Anda dalam hitungan minggu:
Perubahan Gaya Hidup
Berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengurangi tekanan darah tinggi. Beberapa di antaranya dapat menurunkan tekanan darah Anda dalam hitungan minggu:
Komplikasi Hipertensi
Tekanan tinggi akan memberikan tekanan berlebih terhadap dinding arteri sehingga perlahan pembuluh darah serta organ-organ dalam akan mengalami kerusakan. Semakin tinggi tekanan darah dan semakin lama tekanan darah dibiarkan tidak terkendali, semakin besar kerusakan yang terjadi.
Tekanan darah yang tidak terkontrol tinggi dapat menyebabkan :
Tekanan darah yang tidak terkontrol tinggi dapat menyebabkan :
Pengobatan Hipertensi
Pengobatan hipertensi bertujuan bukan untuk mengatasi keluhan namun untuk mencegah komplikasi jangka panjang yang berbahaya, Hal ini harus difahami oleh pasien karena tanpa pemahaman, pasien yang umumnya tidak memiliki gejala cenderung kehilangan motivasi untuk berobat.
Terdapat banyak obat penurun tekanan darah yang dapat digunakan. Mereka yang memiliki tekanan darah yang tinggi >160/100 mmHg biasanya membutuhkan beberapa kombinasi obat untuk mengobati tekanan darah tinggi. Obat pertama yang ditawarkan biasanya tergantung pada usia anda.
Biasanya tekanan darah yang tinggi memerlukan pengobatan seumur hidup agar tetap terkendali. Namun jika tingkat tekanan darah anda tetap di bawah kontrol selama beberapa tahun, dokter anda mungkin memutuskan untuk mengurangi atau menghentikan pengobatan anda. Pada kasus demikian sangat penting untuk melakukan pengukuran tekanan darah secara berkala sehingga anda tidak "kecolongan".
Obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dapat menghasilkan efek samping tetapi umumnya tidak berbahaya, perubahan pilihan obat bisanya dapat mengatasi hal tersebut. Beritahu dokter anda jika anda memiliki salah satu dari efek samping berikut :
ACE inhibitorAngiotensin-converting-enzyme inhibitor mengurangi tekanan darah dengan mengurangi kekuan/relaksasi pembuluh darah. Efek samping yang paling umum adalah batuk kering persisten. Jika efek samping menjadi sangat mengganggu, obat yang bekerja dengan cara yang mirip dengan ACE inhibitor, yang dikenal sebagai angiotensin-2 antagonis reseptor (ARB) dapat digunakan.
Calcium channel blockers
Calcium channel blockers menghalangi kalsium memasuki sel-sel otot jantung dan pembuluh darah. Hal ini akan mengakibatkan melebarnya arteri (pembuluh darah besar) dan mengurangi tekanan darah.
DiuretikKadang-kadang dikenal sebagai pil kencing karena mengakibatkan anda sering kencing. Diuretik bekerja dengan membuang kelebihan air dan garam tubuh melalui air kencing. Diuretik kadang digunakan sebagai alternatif untuk calcium channel blockers.
Beta-blocker
Beta-blocker bekerja dengan membuat jantung anda berdetak lebih lambat dan dengan kekuatan kurang, sehingga dapat mengurangi tekanan darah. Beta-blocker biasanya digunakan bila pengobatan lain tidak bekerja. Hal ini karena beta-blocker dianggap kurang efektif dibandingkan obat lain yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.
Obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah diatas dapat menyebabkan efek samping yang mengganggu jika digunakan bersamaan dengan beberapa obat lain, termasuk beberapa jenis obat bebas. Jika anda ingin mengkonsumsi obat lain sebaiknya anda mengkonsultasikan dulu dengan dokter atau apoteker.
Terdapat banyak obat penurun tekanan darah yang dapat digunakan. Mereka yang memiliki tekanan darah yang tinggi >160/100 mmHg biasanya membutuhkan beberapa kombinasi obat untuk mengobati tekanan darah tinggi. Obat pertama yang ditawarkan biasanya tergantung pada usia anda.
Biasanya tekanan darah yang tinggi memerlukan pengobatan seumur hidup agar tetap terkendali. Namun jika tingkat tekanan darah anda tetap di bawah kontrol selama beberapa tahun, dokter anda mungkin memutuskan untuk mengurangi atau menghentikan pengobatan anda. Pada kasus demikian sangat penting untuk melakukan pengukuran tekanan darah secara berkala sehingga anda tidak "kecolongan".
Obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dapat menghasilkan efek samping tetapi umumnya tidak berbahaya, perubahan pilihan obat bisanya dapat mengatasi hal tersebut. Beritahu dokter anda jika anda memiliki salah satu dari efek samping berikut :
ACE inhibitorAngiotensin-converting-enzyme inhibitor mengurangi tekanan darah dengan mengurangi kekuan/relaksasi pembuluh darah. Efek samping yang paling umum adalah batuk kering persisten. Jika efek samping menjadi sangat mengganggu, obat yang bekerja dengan cara yang mirip dengan ACE inhibitor, yang dikenal sebagai angiotensin-2 antagonis reseptor (ARB) dapat digunakan.
Calcium channel blockers
Calcium channel blockers menghalangi kalsium memasuki sel-sel otot jantung dan pembuluh darah. Hal ini akan mengakibatkan melebarnya arteri (pembuluh darah besar) dan mengurangi tekanan darah.
DiuretikKadang-kadang dikenal sebagai pil kencing karena mengakibatkan anda sering kencing. Diuretik bekerja dengan membuang kelebihan air dan garam tubuh melalui air kencing. Diuretik kadang digunakan sebagai alternatif untuk calcium channel blockers.
Beta-blocker
Beta-blocker bekerja dengan membuat jantung anda berdetak lebih lambat dan dengan kekuatan kurang, sehingga dapat mengurangi tekanan darah. Beta-blocker biasanya digunakan bila pengobatan lain tidak bekerja. Hal ini karena beta-blocker dianggap kurang efektif dibandingkan obat lain yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.
Obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah diatas dapat menyebabkan efek samping yang mengganggu jika digunakan bersamaan dengan beberapa obat lain, termasuk beberapa jenis obat bebas. Jika anda ingin mengkonsumsi obat lain sebaiknya anda mengkonsultasikan dulu dengan dokter atau apoteker.
Apa target pengobatan Hipertensi?
Pengobatan hipertensi tidak bertujuan mengobati gejala yang kemudian muncul, tujuannya adalah menurunkan tekanan darah sehingga komplikasi berbahaya dapat dicegah. Pemahaman inilah yang perlu dimengerti benar oleh mereka yang memiliki hipertensi. Saat ini ada persepsi yang berkembang bahwa gejala hipertensi adalah nyeri kepala, pusing, atau nyeri tengkok sehingga masyarakat hanya datang berobat bila keluhan tersebut dirasakan. Ini adalah persepsi yang salah dan harus diluruskan.
Tergantung profil risiko kardiovaskular yang anda miliki dokter akan menetapkan target tekanan darah yang dinilai aman untuk anda. Untuk mencapai target tersebut dokter mungkin perlu menggunakan beberapa obat anti-hipertensi. Tercapainya target tekanan darah menjadi sesuatu yang harus terus dimonitor dalam pengobatan hipertensi. Kini anda dapat membeli alat pengukur tekanan darah digital untuk hal tersebut. Pengukuran darah dapat diukur secara berkala setiap harinya untuk kemudian dilaporkan ke dokter anda saat kontrol. Untuk pengukuran yang lebih tepat, dokter dapat menyarankan pemeriksaan Ambulatory Blood Pressure Monitoring untuk mengetahui tekanan darah rerata anda.
Tergantung profil risiko kardiovaskular yang anda miliki dokter akan menetapkan target tekanan darah yang dinilai aman untuk anda. Untuk mencapai target tersebut dokter mungkin perlu menggunakan beberapa obat anti-hipertensi. Tercapainya target tekanan darah menjadi sesuatu yang harus terus dimonitor dalam pengobatan hipertensi. Kini anda dapat membeli alat pengukur tekanan darah digital untuk hal tersebut. Pengukuran darah dapat diukur secara berkala setiap harinya untuk kemudian dilaporkan ke dokter anda saat kontrol. Untuk pengukuran yang lebih tepat, dokter dapat menyarankan pemeriksaan Ambulatory Blood Pressure Monitoring untuk mengetahui tekanan darah rerata anda.
SUMBER: http://www.karisma-hospital.com/artikel-kesehatan/hipertensi-tidak-bergejala-namun-mematikan
EmoticonEmoticon